KEBUTUHAN
PEMBUANG UNTUK TANAMAN PADI
Kelebihan air di dalam petak tersier bisa disebabkan
oleh :
1.
Hujan lebat
2.
Melimpahnya air
irigasi atau buangan yang berlebihan dari jaringan primer atau sekunder ke
daerah itu
3.
Rembesan atau
limpasan kelebihan air irigasi didalam petak tersier.
Biasanya tanaman padi tumbuh dalam keadaan tergenang
dan dengan demikian dapat saja bertahan dengan sedikit kelebihan air. Untuk
varietas unggul, tinggi air 10 cm dianggap cukup dengan tinggi muka air 5 sampai
dengan 15 cm dapat diizinkan. Kedalaman air yang lebih dari 15 cm harus
dihindari, karena air yang lebih dalam untuk jangka waktu yang lama akan
mengurangi hasil panen varietas unggul dan khususnya varietas biasa
(tradisional) kurang sensitif demikian, tinggi air yang melebihi 20 cm tetap
harus dihindari. Besar kecilnya penurunan hasil panen yang diakibatkan oleh air
berlebihan bergantung kepada
1.
Dalamnya lapisan
air yang berlebihan
2.
Berapa lama
genangan yang berlebihan itu berlangsung
3.
Tahapan
pertumbuhan tanaman, dan
4.
Varietas padi
Jumlah kelebihan air yang harus dikeringkan perpetak
disebut modulus pembuang atau koefisien pembuang dan ini bergantung kepada ;
1.
Curah hujan
selama periode tertentu
2.
Pemberian air
irigasi pada waktu itu
3.
Kebutuhan air
tanaman
4.
Perkolasi tanah
5.
Tampungan
disawah-sawah selama atau pada akhir periode yang bersangkutan
6.
Luasnya daerah
7.
Sumber-sumber
kelebihan air yang lain
Pembuang permukaan untuk petak dinyatakan sebagai
berikut :
D(n) = R(n)T
+ n ( I – E T – P ) - ∆S
Dimana ;
n =
Jumlah hari berturut-turut
D(n) = Limpasan
pembuang selama n hari
R(n)T = Curah
hujan dalam n hari berturut-turut dengan
periode ulang T tahun, mm/hari
I = Pemberian air irigasi mm/hari
ET = Evapotranspirasi, mm/hari
P = Perkolasi, mm/hari
∆S = Tampungan tambahan, mm/hari
Untuk penghitungan modulus pembuang, komponennya dapat
diambil sebagai berikut :
1.
Dataran rendah
-
Pemberian air
irigasi I sama dengan nol jika irigasi dihentikan atau.
- Pemberian air
irigasi I sama dengan evapotranspirasi ET jika irigasi diteruskan.
Kadang-kadang pemberian air irigasi dihentikan didalam petak tersier, tetapi
air dari jaringan irigasi utama dialirkan kedalam jaringan pembuang.
-
Tampungan
tambahan disawah pada 150 mm lapisan air maksimum, tampungan tambahan Δ S pada
akhir hari-hari berturutan n diambil maksimum 50 mm.
-
Perkolasi P sama
dengan nol.
2.
Dataran terjal
-
Seperti untuk
kondisi dataran rendah tetapi dengan perkolasi P sama dengan 3 mm/hari.
Untuk
modulus pembuang rencana dipilih curah hujan 3 hari dengan periode ulang T 5
tahun. Kemudian modulus pembuang tersebut adalah ;
Dm=
D(n)/3 x 8,64
Dimana ;
Dm
= Modulus
Pembuang l/detik/ha
D(n) = Limpasan
pembuang selama 3 hari
1
mm/hari = 1/8,64 liter/ detik ha
Debit pembuang rencana disawah adalah sebagai berikut
;
Qd = 1,62
x Dm x A0,92
Dimana :
Qd = Debit
pembuang rencana l/detik
Dm
= Modulus
Pembuang l/detik/ha
A = Luas
Daerah yang dibuang airnya.
(Direktorat Jenderal Pengairan, 1986)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar