Rabu, 12 Juni 2013

                                       KEBUTUHAN PEMBUANG UNTUK TANAMAN PADI
Kelebihan air di dalam petak tersier bisa disebabkan oleh :
1.    Hujan lebat
2.    Melimpahnya air irigasi atau buangan yang berlebihan dari jaringan primer atau sekunder ke daerah itu
3.    Rembesan atau limpasan kelebihan air irigasi didalam petak tersier.
Biasanya tanaman padi tumbuh dalam keadaan tergenang dan dengan demikian dapat saja bertahan dengan sedikit kelebihan air. Untuk varietas unggul, tinggi air 10 cm dianggap cukup dengan tinggi muka air 5 sampai dengan 15 cm dapat diizinkan. Kedalaman air yang lebih dari 15 cm harus dihindari, karena air yang lebih dalam untuk jangka waktu yang lama akan mengurangi hasil panen varietas unggul dan khususnya varietas biasa (tradisional) kurang sensitif demikian, tinggi air yang melebihi 20 cm tetap harus dihindari. Besar kecilnya penurunan hasil panen yang diakibatkan oleh air berlebihan bergantung kepada
1.    Dalamnya lapisan air yang berlebihan
2.    Berapa lama genangan yang berlebihan itu berlangsung
3.    Tahapan pertumbuhan tanaman, dan
4.    Varietas padi
Jumlah kelebihan air yang harus dikeringkan perpetak disebut modulus pembuang atau koefisien pembuang dan ini bergantung kepada ;
1.    Curah hujan selama periode tertentu
2.    Pemberian air irigasi pada waktu itu
3.    Kebutuhan air tanaman
4.    Perkolasi tanah
5.    Tampungan disawah-sawah selama atau pada akhir periode yang bersangkutan
6.    Luasnya daerah
7.    Sumber-sumber kelebihan air yang lain
Pembuang permukaan untuk petak dinyatakan sebagai berikut :
D(n)       R(n)T + n ( I – E T – P ) - ∆S
Dimana ;
          =  Jumlah hari berturut-turut
D(n)      Limpasan pembuang selama n hari
R(n)T    Curah hujan dalam n hari berturut-turut  dengan periode ulang T tahun, mm/hari
I             =   Pemberian air irigasi mm/hari
ET          =   Evapotranspirasi, mm/hari
P            =   Perkolasi, mm/hari
∆S          =   Tampungan tambahan, mm/hari

Untuk penghitungan modulus pembuang, komponennya dapat diambil sebagai berikut :

1.      Dataran rendah
-          Pemberian air irigasi I sama dengan nol jika irigasi dihentikan atau.
-    Pemberian air irigasi I sama dengan evapotranspirasi ET jika irigasi diteruskan. Kadang-kadang pemberian air irigasi dihentikan didalam petak tersier, tetapi air dari jaringan irigasi utama dialirkan kedalam jaringan pembuang.
-          Tampungan tambahan disawah pada 150 mm lapisan air maksimum, tampungan tambahan Δ S pada akhir hari-hari berturutan n diambil maksimum 50 mm.
-          Perkolasi P sama dengan nol.

2.      Dataran terjal
-          Seperti untuk kondisi dataran rendah tetapi dengan perkolasi P sama dengan 3 mm/hari.
Untuk modulus pembuang rencana dipilih curah hujan 3 hari dengan periode ulang T 5 tahun. Kemudian modulus pembuang tersebut adalah ;
Dm=  D(n)/3 x 8,64
Dimana ;
Dm                Modulus Pembuang l/detik/ha
D(n)              Limpasan pembuang selama 3 hari
1 mm/hari     =  1/8,64 liter/ detik ha

Debit pembuang rencana disawah adalah sebagai berikut ;
Qd 1,62 x Dm x A0,92
Dimana :
Qd                Debit pembuang rencana l/detik
Dm              Modulus Pembuang l/detik/ha
A                 Luas Daerah yang dibuang airnya.

(Direktorat Jenderal Pengairan, 1986)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar